Ketiga metode pembayaran properti yang umum digunakan, yaitu KPR (Kredit Pemilikan Rumah), Cash Bertahap, dan Cash, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah penjelasan singkat secara to the point untuk masing-masing metode pembayaran KPR, Cash bertahap ataupun cash, sebagai bahan pertimbangan untuk membeli properti :
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Kelebihan KPR:
- Cicilan Berkala: Pembayaran dilakukan secara berkala dalam bentuk cicilan bulanan, memungkinkan pemilik rumah untuk mengatur keuangan dengan lebih terstruktur.
- Pembayaran Bertahap: Pembelian properti bisa dilakukan meskipun tidak memiliki dana tunai penuh, karena pembayaran dilakukan secara bertahap.
- Memiliki Aset: Meskipun masih dalam pembayaran, pemilik rumah langsung memiliki aset dan bisa mendapatkan manfaat dari apresiasi nilai properti.
Kekurangan KPR:
- Bunga dan Biaya Lain: KPR biasanya melibatkan pembayaran bunga, sehingga total pembayaran bisa jauh lebih tinggi daripada harga beli properti.
- Keterikatan Jangka Panjang: KPR melibatkan keterikatan finansial jangka panjang, kadang-kadang selama puluhan tahun.
- Resiko Suku Bunga: Suku bunga dapat berubah sepanjang waktu, mempengaruhi besarnya cicilan bulanan.
Resiko KPR:
- Resiko Suku Bunga Naik: Jika suku bunga naik, cicilan bulanan KPR juga akan naik, meningkatkan beban keuangan pemilik rumah.
- Risiko Ketidakmampuan Pembayaran:
Jika terjadi perubahan situasi keuangan, seperti kehilangan pekerjaan,
pemilik rumah mungkin kesulitan untuk membayar cicilan KPR, yang bisa
berujung pada risiko penyitaan properti.
- Nilai Properti Turun: Jika nilai properti mengalami penurunan, pemilik bisa merugi karena memiliki kewajiban pembayaran yang tetap.
2. Cash Bertahap
Kelebihan Cash Bertahap:
- Pembayaran Bertahap: Pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan konstruksi properti, memungkinkan pemilik untuk mengatur keuangan dengan lebih fleksibel.
- Tidak Ada Bunga: Tidak ada pembayaran bunga karena tidak ada pinjaman yang terlibat.
- Lebih Mudah Disetujui: Kadang-kadang lebih mudah mendapatkan persetujuan daripada pinjaman bank.
Kekurangan Cash Bertahap:
- Pembayaran Besar di Awal: Meskipun dibayarkan secara bertahap, tetapi seringkali memerlukan pembayaran besar di awal sebagai uang muka (DP).
- Proses Pembelian yang Lambat: Pembangunan properti bisa memakan waktu, yang berarti pemilik mungkin harus menunggu lebih lama sebelum bisa benar-benar menempati rumahnya.
Resiko Cash Bertahap:
- Perubahan Rencana Konstruksi:
Risiko bahwa proyek konstruksi mengalami keterlambatan atau perubahan
rencana, yang dapat mempengaruhi waktu pemilik dapat menempati rumah.
- Risiko Developer:
Kredibilitas dan integritas pengembang properti menjadi faktor penting,
karena kegagalan pengembang dapat menyebabkan masalah pada proyek.
3. Cash
Kelebihan Cash:
- Tidak Ada Hutang: Tidak ada kewajiban hutang atau pembayaran bunga karena pembelian dilakukan secara tunai.
- Penawaran Kuat: Pemilik yang membayar tunai dapat memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam negosiasi harga.
- Kecepatan Transaksi: Proses pembelian bisa lebih cepat karena tidak melibatkan persetujuan kredit.
Kekurangan Cash:
- Pembayaran Penuh di Awal: Harus membayar seluruh jumlah properti di awal, yang bisa menjadi beban keuangan besar.
- Pilihan Terbatas: Jika dana terbatas, pilihan properti yang dapat dibeli juga terbatas.
- Kurangnya Likuiditas: Investasi besar dalam bentuk properti bisa mengurangi likuiditas keuangan.
Resiko Pembayaran Tunai:
- Kurangnya Likuiditas:
Setelah membeli properti secara tunai, sejumlah besar uang akan terikat
dalam bentuk aset, yang mungkin berdampak pada likuiditas keuangan.
- Potensi Kehilangan Investasi Lain:
Menggunakan sebagian besar uang tunai untuk membeli properti dapat
menyebabkan kehilangan peluang investasi di tempat lain yang mungkin
lebih menguntungkan.
- Nilai Properti Turun: Seperti halnya KPR, jika nilai properti mengalami penurunan, pemilik bisa mengalami kerugian.
Pemilihan metode pembayaran tergantung pada situasi finansial pribadi, kebutuhan, dan preferensi pemilik. Sebelum memutuskan, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat kelebihan dan kekurangan masing-masing metode.
Maka daripada itu penting sebelum mengambil keputusan pembelian properti, sangat penting bagi calon pembeli untuk memahami dan mengevaluasi risiko-risiko tersebut. Mengonsultasikan dengan ahli keuangan atau konsultan properti dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang bijak dan menyeluruh.