Resistor : Pengertian Lengkap Jenis Prinsip Kerja & Cara Membaca Nilai Resistor
Kali ini kini jufrika.com akan membahas salah satu komponen elektronika umum yaitu komponen resistor, apa saja pengertian, cara kerja, hingga jenis serta membaca nilai resistor dalam berbagai bentuk.
Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen pasif elektronika yang berfungsi sebagai komponen resistansi atau membatasi arus listrik yang lewat pada jalur dalam rangkaian elektronika. Dimana Satuan Resistor ialah Ohm dengan simbol lamda Ω .Ukuran resistor bergantung watt nya semakin kecil ukurannya maka wattnya semakin rendah, umumnya dipasaran akan ditemui resistor 1/4 watt, 1 watt, 2 watt, 3 watt dll.
Prinsip Kerja Resistor
Dalam rangkaian elektronika resistor merupakan komponen yang hampir dipastikan ada, karena resistor bersifat sebagai penghambat arus dan juga membagi tegangan. Dengan Rumus terhadap arus dan tegangan sebagai berikut :
I = V / R
Dimana :
I = arus (A)
V= tegangan (V)
R= resistansi ( Ω)
Untuk memudahkan mengerti prinsip kerja resistor terhadap arus dan tegangan sobat bisa melihat hukum Ohm berikut :
Jenis Jenis Resistor
jenis jenis resistor yang digunakan dalam rangkaian elektronika sangat beragam bentuk dan fungsinya umumnya dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang memiliki nilai yang tetap. Dimana ukuran resistor fixed ini beragam bergantung watt nya. Pengaplikasiannya cukup banyak biasa sebagai pembagi arus dan tegangan dalam suatu rangkaian PCB. Umumnya resistor yang terpasang 1 Watt, 1/5 watt, 0.5 watt Dll.
2. Variable Resistor, yaitu resistor yang memiliki nilai yang bisa diatur dengan range minimal hingga maksimal kapasitor itu. Pengaplikasiannya bbiasa untuk mengatur frequensi suatu gelombang, misal pada rangkaian penguat suara/ speaker, Dll.
3. Light Depended Resistor, Yaitu resistor yang nilainya berubah-ubah bergantung cahaya yang mengenainya. Pengaplikasiannya bisa sebagai sensor cahaya, membuat lampu hidup otomatis dll.
4. Thermal Resistor, yaitu resistor yang nilai /valuenya berubah ubah bergantung panas yang mengenainya. Biasa dipasang sebagai sensor suhu panas, dll.
Untuk memudahkan melihat perbandingan antara ke empat jenis resistor tersebut bisa dilihat pada tabel berikut :
Cara Membaca Nilai Resistor
Nilai resistor bermacam-macam ada yang resistor 330 ohm, resistor 1k 0hm, resistor 2 k ohm, bahkan ada resistor variable, nah ada 3 cara membaca nilai resistordari cara yang cukup gampang hingga cukup sulit :
1. Mengukur Dengan Menggunakan Multimeter
Untuk cara ini cukup mudah terlebih kini sudah banyak multimeter digital, cara menggunakan multimeter digital unntuk mengukur tahanan resistor cukup mudah:
- Hidupkan multimeter
- Pindahkan selector ke Ohm meter
- Hubungan probe ke kaki komponen
- Maka Nilai Resistor akan muncul
2. Membaca Angka Resistor
Selain Gelang warna resistor, ada juga resistor yang menunjukan nilai nya menggunakan angka saja, seperti resistor SMD. Untuk resistor yang memiliki kode angka cara membacanya menggunakan aturan sebagai berikut :
Jika memiliki 3 Angka maka :
- Angka ke 1 dan 2 sebagai nilai
- Angka ke 3 adalah pengali
Jika memiliki 4 angka maka:
- Angka ke 1,2 dan 3 sebagai nilai
- Angka ke 4 adalah pengali
Contoh :
Pada resistor SMD bertuliskan nilai 1206 maka :
3. Membaca Warna Gelang Resistor
Untuk resistor yang memiliki warna baik itu yang 4 gelang warna maupun 5 gelang warna umumnya mengikuti aturan tabel warna resistor berikut ini :
Dimana Jika memiliki 4 Gelang warna memiliki aturan :
- Gelang 1,2 adalah nilai resistor
- Gelang 3 adalah pengalinya
- Gelang 4 adalah toleransinya
Sedangkan Jika memiliki 5 Gelang Warna memiliki aturan :
- Gelang 1,2 dan 3 adalah nilai resistor
- Gelang 4 adalah pengalinya
- Gelang 5 adalah toleransinya