Kelebihan dan Kelemahan Metode Cascade dalam Pneumatic
Metode Cascade adalah suatu metode dalam perancangan sistem pneumatik yang terstruktur. Metode ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan metode intuitif, misalnya digunakan untuk mengatasi sinyal bentrok (over lapping) .
Kelebihan Metode Cascade Pneumatik
Peraturan dalam peneramapan sistem cascade adalah :
Dalam perancangan cascade, perlu dikatahui bahwa cascade bekerja mengunakan prinsip dalam diagram waktu(discreate).Dimana Hanya satu output saja yang mempunyai tekanan. Dan yang lainnya menunggu arahan berikutnya hingga output yang sebelumnya selesai. Hanya satu output yang diberi tekanan sedangkan yang lain terhubung dengan atmosfir(udara luar).
a. Mendefinisikan langkah kerja sesuai dengan permasalahannya.
b. Membagi kelompok sinyal yang bentrok misal antara silinder maju dan mundur harus dipisahkan. Masing-masing kelompok membutuhkan 1 saluran ( S1, S2 dst ), saluran terakhir untuk mengkatifkan kondisi awal.
c. Beri tanda panah atas
Buatlah tanda panah yg menghubungkan setiap pergerakan didalam kelompok, beri tanda diatas gerakan tersebut, dan beri nama setiap panah dengan aturan berikut, jika ekor panah bernilai minus berarti 0 dan jika ekor panah bernilai plus berarti 1, berarti jika ekor panah dari A+ maka nama panah tersebut adalah a1, misal:
d. Beri tanda panah bawah
Buatlah tanda panah yang menghubungkan setiap kelompok (S1, S2, S3), beri tanda dibawah kelompok tersebut, dan beri nama setiap panah dengan aturan berikut, jika huruf terakhir kelompok tsb bernilai minus berarti 0 dan jika bernilai plus berarti 1, berarti jika huruf terakhirnya B+ maka nama panah tersebut adalah b1, misal:
Catatan :
Kelebihan Metode Cascade Pneumatik
- Mampu mengatasi Sinyal Bentrok
- Meningkatkan atau memperbaiki kedinamisan performansi control loop.
- Tingkat kerumitan bertambah ketika mengontrol 4 line lebih saluran udara.
Setelah mengatahui apa kelebihan dan kekurangan (Advanage and disvantage) dari pneumatic :
Dalam perancangan cascade, perlu dikatahui bahwa cascade bekerja mengunakan prinsip dalam diagram waktu(discreate).Dimana Hanya satu output saja yang mempunyai tekanan. Dan yang lainnya menunggu arahan berikutnya hingga output yang sebelumnya selesai. Hanya satu output yang diberi tekanan sedangkan yang lain terhubung dengan atmosfir(udara luar).
a. Mendefinisikan langkah kerja sesuai dengan permasalahannya.
Contoh : A+ B+ A- B-
b. Membagi kelompok sinyal yang bentrok misal antara silinder maju dan mundur harus dipisahkan. Masing-masing kelompok membutuhkan 1 saluran ( S1, S2 dst ), saluran terakhir untuk mengkatifkan kondisi awal.
Contoh : A+ B- | B+ B-“ 2 kelompok saluran udara = 2 jalur/line ”
1 2
c. Beri tanda panah atas
Buatlah tanda panah yg menghubungkan setiap pergerakan didalam kelompok, beri tanda diatas gerakan tersebut, dan beri nama setiap panah dengan aturan berikut, jika ekor panah bernilai minus berarti 0 dan jika ekor panah bernilai plus berarti 1, berarti jika ekor panah dari A+ maka nama panah tersebut adalah a1, misal:
d. Beri tanda panah bawah
Buatlah tanda panah yang menghubungkan setiap kelompok (S1, S2, S3), beri tanda dibawah kelompok tersebut, dan beri nama setiap panah dengan aturan berikut, jika huruf terakhir kelompok tsb bernilai minus berarti 0 dan jika bernilai plus berarti 1, berarti jika huruf terakhirnya B+ maka nama panah tersebut adalah b1, misal:
Catatan :
- huruf kecil (a0, b1, c0) melambangkan limit switch ataupun sensor yang akan memicu pergerakan silinder selanjutnya.
- PB berarti Push-button sebagai pemicu awal terjadinya urutan sillinder tersebut.
- Kelompok terakhir dalam metode ini merupakan kelompok yang aktif pertama kali.
- Pemberian suplai udara pada sistem ketika push-button ditekan, ini berjalan dari kelompok S1 kemudian setelah pekerjaan kelompok 1 selesai dilanjutkan oleh kelompok S2 dan seterusnya.